Hari ini sun bathing dengan sukses di bazar wijaya. Cukup dua jam kurang dan kalori yang terbuang setara dengan renang 10 lap dan sauna (sebelum renang aerobik lucu tuh) hahaha. Tapi bener deh panasnya kebayar banget kok sama barang-barang dagangan disana =)
Ada banyak hal menyenangkan hari ini. Yang pertama suatu perayaan yang indah dari sesuatu yang mungkin terbantahkan oleh logika tapi sungguh bukan main rasanya. Yang kedua adalah kesempatan bertemu dengan teman-teman lama di kawinannya Lusia Anindita @ hotel Mulia. Dan yang ketiga adalah telah ditemukannya ipod saya yang sudah lama menghilang. Ahh...
Penutup hari mungkin tidak bisa ok2 banget. Karena saya menemukan bahwa bekas rekan kerja saya, yang kemudian menjadi orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan di sambas (beberapa bagian saja) menulis di blognya tentang 'receiving a sarcasm from my-so-called-client'.
Tidak jauh beda dengan saya yang terkadang terlalu cepat mengambil kesimpulan. Jadi awalnya saya mendapat laporan bahwa anak buahnya sudah ke sambas dan melihat tidak ada yang salah dengan lampu acrylic di kamar mandi (padahal lampu tsbt kadang mati dan kadang hidup). Jadi dilaporkanlah tidak ada yang salah dengan lampu itu (tanpa menceknya kembali). Kemudian keesokan harinya saya datang dan melihat lampu itu masih mati. Lalu saya sms ke dia.
"Tolong lampu dibenarkan. Jangan pakai paradigma tukang yang gak mau meriksa detail dan mau cepat beres dengan melihat tampilan luar yang tidak ada cacat.", kira-kira begitu sms saya. Ditujukan kalimat paradigma tukang untuk si anak buah. Yang kalau memang dia bekerja baik seharusnya dia menemukan ada yang aneh dengan lampu (berdasarkan laporan nyala-mati berulang kali) dan tidak sekedar menyalakan....ok, normal! Dan melangkah pergi tanpa mencek bagian dalamnya.
Jadi segitu aja KW-nya. Oh, mine..apa yang sering kali saya pikirkan. Hei, saya tidak menyela anda! Saya hanya menyalahkan orang yang datang dan melihat beres lalu main pergi dan tidak mencek bagian dalam (setahu saya anak buah lah yang datang). Jadi kenapa berlagak seperti perempuan yang mau menopause???! s e n s i !
2 comments:
jujur aja, saya yang tidak punya kaitan apa2 dan perasaan apa2 ketika membaca kalimat "Tolong lampu dibenarkan. Jangan pakai paradigma tukang yang..." mendapat kesimpulan yang dikirimi pesan itu diperintahkan untuk tidak menggunakan cara kerja tukang. titik. tidak ada makna lain. maka itu, saya maklum kalau yang dikirimi pesan itu merasa diperlakukan secara sarkastis.
jujur aja, itu muncul menurut saya bukan karena dia (sedang) sensi, melainkan memang kalimat pesan tidak merujuk ke makna lain.
itulah kenapa teman saya menulis di blog-nya, SMS itu rentan konflik karena teks semata yang terbatas itu dapat memberi makna lain daripada yang dimaksud si pengirim.
Regards, Dony
sekadar nambahin, 'teman saya' yang saya maksud itu ada di daftar nama teman di blog saya, bukan orang yang dikirimi SMS itu dan membuat post di blog sebagaimana Tiara tulis.
nah, kejadian deh, tulisan saya bisa membuat orang berpikir lain daripada yang saya maksud. :D
Post a Comment